TUGAS 1
“DATA VEKTOR TOPOLOGI DAN
NON-TOPOLOGI”
Sistem Informasi Geografis
Di susun
Oleh :
MUH.IRSAN (2010020110)
TI. EXT
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA
DAN KOMPUTER STIMIK HANDAYANI MAKASSAR
2013/2014
PENDAHULUAN
Sistem Informasi Geografis –
SIG (yang memiliki bahasa Inggris : Geographic Information System disingkat GIS)
adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi
keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem
komputer yang memiliki kemampuan untuk
membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis,
misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database.
Tujuan
utama SIG sendiri adalah sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan yang
Format
Data Dalam SIG
Format
data yang dimaksud disini adalah format data spasial. Data spasial itu sendiri
adalah data yang mengacu pada posisi, obyek, dan hubungan diantaranya dalam
ruang bumi. Data spasial merupakan salah satu item dari informasi, dimana
didalamnya terdapat informasi mengenai bumi termasuk permukaan bumi, dibawah
permukaan bumi, perairan, kelautan dan bawah atmosfir.
Dalam
SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua format, yaitu:
a. Data Vektor
a. Data Vektor
Data
vektor merupakan bentuk bumi yang direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area
(daerah yang dibatasi oleh garis yang berawal dan berakhir pada titik yang
sama), titik dan nodes (titik perpotongan antara dua buah garis).
Model
data vektor merupakan model data yang paling banyak digunakan, model ini
berbasiskan pada titik (points) dengan nilai koordinat (x,y) untuk membangun
obyek spasialnya. Obyek yang dibangun terbagi menjadi tiga bagian lagi yaitu
berupa titik (point), garis (line), dan area (polygon).
·
Titik
(point)
Titik
merupakan representasi grafis yang paling sederhana pada suatu obyek. Titik
tidak mempunyai dimensi tetapi dapat ditampilkan dalam bentuk simbol baik pada
peta maupun dalam layar monitor. Contoh : Lokasi Fasilitasi Kesehatan, Lokasi
Fasilitas Kesehatan, dll.
·
Garis
(line)
Garis
merupakan bentuk linear yang menghubungkan dua atau lebih titik dan
merepresentasikan obyek dalam satu dimensi. Contoh : Jalan, Sungai, dll.
·
Area
(Poligon)
Poligon
merupakan representasi obyek dalam dua dimensi.Contoh : Danau, Persil Tanah,
dll.
PEMBAHASAN
Model data vektor merupakan model data
yang paling banyak digunakan, model ini berbasiskan pada titik (points) dengan
nilai koordinat (x,y) untuk membangun obyek spasialnya. Obyek yang dibangun
terbagi menjadi tiga bagian lagi yaitu berupa titik (point), garis (line), dan area
(polygon).
·
Titik (point)
Titik
merupakan representasi grafis yang paling sederhana pada suatu obyek. Titik
tidak mempunyai dimensi tetapi dapat ditampilkan dalam bentuk simbol baik pada
peta maupun dalam layar monitor. Contoh : Lokasi Fasilitasi Kesehatan, Lokasi
Fasilitas Kesehatan, dll.
·
Garis
(line)
Garis merupakan bentuk linear yang
menghubungkan dua atau lebih titik dan merepresentasikan obyek dalam satu
dimensi. Contoh : Jalan, Sungai, dll.
Model
data vektor dibagi menjadi dua yaitu non topologi dan topologi :
a. Topologi
Topologi
yaitu terdapat data sederhana (simple data) dan data tingkat tinggi (Higer data
level). Sedangkan data tingkat tinggi pada topologi terdapat tiga bagian yaitu
TIN, region dan Dynamic secmentation. Vektor termasuk topologi TIN,
Topologi merupakan bagian dari data vektor. Topologi merupakan hubungan spasial
diantara obyek spasial dalam data vektor.
Topologi
digunakan untuk melakukan deteksi kesalahan pada saat proses digitasi. Model
data vektor dalam topologi dikembangkan menjadi dua bagian, yaitu data
Sederhana dan data tingkat tinggi. Data sederhana merupakan data yang
mempresentasikan tiga data yaitu titik,garis dan poligon. Data Tingkat Tinggi
lebih melakukan dan menggunakan pemodelan tiga dimensi. Permodelan data tingkat
tinggi tersebut adalah menggunakan TIN (Triangulated Irregular Network). Model
TIN ini digunakan dikarenakan model ini merupakan seperangkat data yang
membentuk segitiga dari suatu data set yang tidak saling bertampalan. Model TIN
berguna dalam merepresentasikan ruang dalam hal ini spasial dalam bentuk 3D.
Tujuannya agar dapat mendekati kenyataan di lapangan. Bentuk segitiga dalam TIN
tersebut merupakan titik dan garis yang saling berhubungan.
Dalam model topologi , poligon didefinisikan sebagai oleh
serangkaian busur . Arcs dimulai dan berakhir pada node, yang terjadi di mana
dua atau lebih busur bertemu. Setiap busur didefinisikan oleh serangkaian
pasang koordinat , masing-masing dengan awal dan akhir simpul . Perangkat lunak
GIS menyimpan definisi topologi dalam tiga tabel mewakili fitur yang berbeda ,
yaitu titik , garis, bidang . Node tabel menyimpan informasi tentang simpul dan
busur yang terhubung. Tabel busur berisi informasi topologi tentang busur ,
termasuk awal dan akhir node dan poligon ke kanan dan kiri busur . Tabel
poligon mendefinisikan busur yang membentuk setiap ploygon .
Salah satu contoh
penting tentang bagaimana GIS
dapat digunakan untuk model peristiwa dunia nyata adalah
kemampuan untuk jaringan Model.
Ada banyak jaringan dalam data geografis, seperti kursus air dan jaringan jalan. Analisis jaringan menggunakan pemodelan topologi untuk
menganalisa potensi aliran di
sekitar jaringan ini, kemampuan
yang berguna dalam analisis banjir atau temuan rute.
Hal ini hanya dapat dilakukan jika
data memiliki topologi jaringan yang benar.
b.
Non Topologi
Non Topologi,
merupakan model data yang mempunyai sifat yang lebih cepat dalam menampilkan,
dan yang paling penting dapat digunakan secara langsung dalam perangkat lunak
(software) SIG yang berbeda-beda. Non-topologi digunakan dalam menampilkan atau
memproses data spasial yang sederhana dan tidak terlalu besar ukuran filenya.
Pengguna hendaknya dapat mengetahui dengaan jelas dari kedua format ini.
Sebagai contoh dalam format produk ESRI, yang dimaksud dengan fomat
non-topologi adalah dalam bentuk shapefile, sedangkan format dalam
bentuk topologi adalah coverage.
·
Model data vektor dalam
topologi lebih jauh lagi dapat dikembangkan dalam dua kategori, yaitu Data
Sederhana (Simple Data) yang merupakan representasi data yang mengandung tiga
jenis data (titik, garis, poligon) secara sederhana. Sedangkan Data Tingkat
Tinggi (Higher Data Level), dikembangkan lebih jauh dalam melakukan pemodelan
secara tiga dimensi (3 Dimensi/3D). Model tersebut adalah dengan menggunakan
TIN (Triangulated Irregular Network). Model TIN merupakan suatu set data yang
membentuk segitiga dari suatu data set ang tidak saling bertampalan. Pada
setiap segitiga dalam TIN terdiri dari titik dan garis yang saling terhubungkan
sehingga membentuk segitiga. Model TIN dangta berguna dalam merepresentasikan
ruang (spasial) dalam bentuk 3D, sehingga dapat mendekati kenyataan dilapangan.
Salah satu diantaranya adalah dalam membangun Model Permukaan Bumi Digital
(Digital Terrain Model/DTM).
·
Region, merupakan sekumpulan
poligon, dimana masing-masing poligon tersebut dapat atau tidak mempunyai
keterkaitan diantaranya akan tetapi saling bertampalan dalam satu data set.
·
Dymanic Segmentation, adalah
model data yang dibangun dengan menggunakan segmen garis dalam rangka membangun
model jaringan (network).
Perbandingan Model Data Raster dan
Model Data Vektor
Kedua
model data spasial yang telah disebutkan diatas (raster dan vektor) mempunyai
karakteristik yang berbeda dalam mengaplikasikannya. Hal ini sangat bergantung
pada tujuan, analisis, sistem dan aplikasi yang akan digunakan. Tabel berikut
ini memperlihatkan perbandingan diantara kedua model tersebut.
Daftar Pustaka
A. Longley,
Paul, Michael F. Goodchild, David J. Maguire, and David W. Rhind. Geographic
Information Systems and Science. West Sussex, England: John Wiley &
Sons Ltd, 2001.
Chang, Kang
-Tsung. Introdcution To Geographic Information Systems. New York:
McGraw-Hill, 2002.
Economic and
Social Comminssion for Asia and the Pasific. Manual on GIS for Planner and
Decision Makers. New York: United Nations, 1996.
Environmental
Systems Research Institute (ESRI), Inc. ESRI.Com. 2006. www.esri.com
(accessed March 12, 2007).
Gumelar, Dhani.
Implemantasi Kelompok Data Dasar dalam Penentuan Kawasan Lindung (Studi
Kasus Pembangunan IDSD Provinsi Jawa Barat). Bandung: Tesis Magister,
Bidang Geomatika, Program Magister Teknik Geodesi, Fakultas Teknik Sipil dan
Perencanaan, Institut Teknologi Bandung, 2004.
Prahasta, Eddy.
Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika,
2001.
Radjabidfard,
Abbas. SDI Hierarchy, from Local to Global SDI Initiatives. Melbourne,
Victoria: Spatial Data Research Group, Departement of Geomatics. The University
of Melbourne, 2001.
Rajabidfard,
Abbas, and I.P. Williamson. "Spatial Data Infrastructures : Concept, SDI
Hierarchy and Future Directions." Melbourne, Victoria: Spatial Data
Research Group, Department of Geomatics, The University of Melbourne, 2000a.
—. Spatial
Data Infrastructures:An Initiative To Facilitate Spatial Data Sharing. Melbourne,
Victoria: Spatial Data Research Group, Department of Geomatics, The University
of Melbourne, 2000b.
Wulan. Methodology for
Selection of Framework Data : Case Study for NSDI in China. Enschede:
Thesis Degree of Master of Science in GeoInformation Management, International
Institute fo GeoInformation and Earth Observation (ITC), 2002.
c107d6ehuwn526 sex toys,penis sleeves,dog dildo,realistic dildo,Clitoral Vibrators,realistic dildo,dildo,wholesale sex doll,realistic dildo y729l4baldc471
BalasHapus